Kamis, 30 September 2010

1.SIKLUS 2 TAK MESIN DIESEL

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Penggunaan motor diesel bertujuan untuk mendapatkan tenaga mekanik dari energi panas yang ditimbulkan oleh energi kimiawi bahan bakar, energi kimiawi tersebut diperoleh dari proses pembakaran antara bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.
double_piston.pngPada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung pada tujuan perancangan, dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak.
Tekanan gas hasil pembakaran akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol. Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

2. Diagram P-V siklus diesel dua langkah
pv_diesel_2stroke.pngPerbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya loncatan api listrik yang ditimbulkan oleh dua elektroda busi, sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar hingga mencapai temperatur nyala akibat kompresi torak. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition enginespark ignition engine.
sedangkan motor bensin disebut

3.Motor bakar yang beroperasi dengan siklus operasi dua langkah digambarkan sebagai berikut :

2tak_diesel_engine.gif
a. Langkah Pembilasan dan Kompresi
Pada awal langkah ini udara masuk silinder melalui lubang masuk pembilasan (port scavenging) yang terdapat di bagian bawah silinder. Lubang ini akan terbuka saat torak bergerak ke bagian bawah mendekati TMB dan akan tertutup saat torak bergerak ke atas meninggalkan TMB.
Pada saat lubang pembilasan tertutup oleh torak yang bergerak ke atas menuju TMA dan katup buang juga tertutup maka dimulailah proses kompresi. Gerakan torak ke atas akan menyebabkan tekanan udara dalam silinder meningkat sehingga temperatur udaranya juga naik. Dan beberapa derajat sebelum torak mencapai TMA bahan bakar mulai disemprotkan (dikabutkan) dengan injektor kedalam silinder, karena temperatur udara sangat tinggi sehingga bahan bakar yang dikabutkan tersebut akan terbakar.
Proses pembakaran ini akan menyebabkan kenaikan tekanan dan temperatur gas secara drastis, kondisi maksimal akan terjadi beberapa saat setelah torak mulai bergerak ke bawah. Gas bertekanan tinggi ini akan mendorong torak bergerak ke bawah dan melalui batang torak akan memutar poros engkol.
4.pembilasan searah mesin diesel
Motor diesel yang berdaya besar yang memiliki siklus dua langkah umumnya memiliki efisiensi volumetrik yang lebih besar bila dibandingkan dengan motor diesel dengan siklus empat langkah, oleh karena dewasa ini mesin diesel dengan kapasitas besar, rata-rata mengunakan siklus dua langkah. Faktor penting dalam siklus operasi dua langkah adalah pembilasan, karena pembilasan sangat menentukan unjuk kerja pembakaran dalam siklus selanjutnya.
Ada beberapa macam pembilasan yang umum digunakan dalam siklus operasi dua langkah, dan salah satu diantaranya adalah sistem pembilasan searah (uniflow scavenging). Pembilasan ini tergolong yang terbaik diantara sistem pembilasan yang lainnya, jika digunakan untuk motor diesel ukuran besar.pembilasan-searah.gif
Dewasa ini hampir semua motor diesel siklus dua langkah daya besar menggunakan sistem pembilasan searah. Pada proses siklus dua langkah ini pembilasan terjadi dengan bantuan turbocharger yang digerakkan oleh turbin yang energinya diambilkan dari gas buang (exhaust gas). Penggunanaan turbocharger dimaksdukan untuk meningkatkan volume udara yang masuk dalam silinder. Akibat dari dikompresinya udara oleh turbocharger, temperature udara sedikit naik dan ini akan menrunkan massa jenis (density) udara itu sendiri, akibatnya effiesensi volumetrinya hanya meningkat sedikit. Dengan memasang sistem pendingin setelah turbocharger, densitas udara dapat ditingkatkan kembali sehingga effisiensi volumetriknya meingkat kembali.
Udara pembilasan juga akan mendorong gas sisa pembakaran yang belum keluar melalui katup buang di kepala silinder, lurus dari bagian bawah ke bagian atas silinder. Karena aliran udara pembilas yang lurus maka efisiensi pembilasannya menjadi tinggi. Aliran udara pembilas yang lurus akan mengurangi kecenderungan terjadinya turbolensi udara dan juga terjadinya pencampuran antara udara pembilas (fresh air) dengan gas sisa pembakaran menjadi berkurang. Dengan pembilasan udara yang lebih baik ini, juga akan meningkatkan kualitas pembakaran, sehingga tekanan efektif rata-rata meningkat dan unjuk kerja mesin secara umum akan lebih baik.
5.GAS BUANG MESIN DIESEL
Persyaratan emisi gas buang yang semakin ketat terutama di negara-2 maju akan mempengaruhi perkembangan mesin kendaraan dimasa-masa akan datang. Dan ini merupakan tantangan besar bagi para engineer untuk mendevelop mesin yang lebih ramah lingkungan. Sebenarnya perkembangan fuel cell dapat menjadi alternatif yang menjajikan dalam hal keramahan dengan lingkungan. Tetapi mungkin kendaraan dengan fuel cell baru akan ada di pasaran sekitara 15 ~ 20 tahun lagi. Dan menjelang masa itu, internal combustion engine (motor bakar) masih akan menjadi penggerak utama bagi kendaraan sambil membawa mesin ke arah ramah lingkungan.
Problem terbesar mesin yang berkaitan dengan ramah lingkungan adalah terletak pada ruang bakar (combustion chamber), dimana camburan udara dan bahan bakar dituntut untuk menghasilkan energi kimia yang besar pada saat proses reaksi kimia dan juga menghasilkan produk reaksi yang tidak membebani lingkungan.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesempurnaan pembakaran dalam silinder (ruang bakar), tetapi saya akan membahas sedikit tentang fuel injection (injeksi bahan bakar) ke dalam ruang bakar. Kenapa? Karena menurut saya injeksi bahan bakar ke dalam silinder adalah salah satu parameter terpenting dalam proses pengendalian formasi campuran bahan bakar dalam silinder yang pada akhirnya akan banyak berpengaruh pada unjuk kerja mesin secara global dan emisi gas buang yang dihasilkan. Oleh karena itu dewasa ini optimisasi injeksi dalam silinder menjadi sesuatu yang penting untuk dicarikan solusi terbaik. Dari penelitian-penelitian dewasa ini, direct injection (injeksi langsung ke silinder) dengan tekanan tinggi menjadi solusi terbaik untuk perkembangan mesin di masa akan datang baik untuk mesin bensin ataupun mesin diesel.

1.SIKLUS 2 TAK MESIN DIESEL

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Penggunaan motor diesel bertujuan untuk mendapatkan tenaga mekanik dari energi panas yang ditimbulkan oleh energi kimiawi bahan bakar, energi kimiawi tersebut diperoleh dari proses pembakaran antara bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.
double_piston.pngPada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung pada tujuan perancangan, dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak.
Tekanan gas hasil pembakaran akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol. Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

2. Diagram P-V siklus diesel dua langkah
pv_diesel_2stroke.pngPerbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya loncatan api listrik yang ditimbulkan oleh dua elektroda busi, sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar hingga mencapai temperatur nyala akibat kompresi torak. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition enginespark ignition engine.
sedangkan motor bensin disebut

3.Motor bakar yang beroperasi dengan siklus operasi dua langkah digambarkan sebagai berikut :

2tak_diesel_engine.gif
a. Langkah Pembilasan dan Kompresi
Pada awal langkah ini udara masuk silinder melalui lubang masuk pembilasan (port scavenging) yang terdapat di bagian bawah silinder. Lubang ini akan terbuka saat torak bergerak ke bagian bawah mendekati TMB dan akan tertutup saat torak bergerak ke atas meninggalkan TMB.
Pada saat lubang pembilasan tertutup oleh torak yang bergerak ke atas menuju TMA dan katup buang juga tertutup maka dimulailah proses kompresi. Gerakan torak ke atas akan menyebabkan tekanan udara dalam silinder meningkat sehingga temperatur udaranya juga naik. Dan beberapa derajat sebelum torak mencapai TMA bahan bakar mulai disemprotkan (dikabutkan) dengan injektor kedalam silinder, karena temperatur udara sangat tinggi sehingga bahan bakar yang dikabutkan tersebut akan terbakar.
Proses pembakaran ini akan menyebabkan kenaikan tekanan dan temperatur gas secara drastis, kondisi maksimal akan terjadi beberapa saat setelah torak mulai bergerak ke bawah. Gas bertekanan tinggi ini akan mendorong torak bergerak ke bawah dan melalui batang torak akan memutar poros engkol.
4.pembilasan searah mesin diesel
Motor diesel yang berdaya besar yang memiliki siklus dua langkah umumnya memiliki efisiensi volumetrik yang lebih besar bila dibandingkan dengan motor diesel dengan siklus empat langkah, oleh karena dewasa ini mesin diesel dengan kapasitas besar, rata-rata mengunakan siklus dua langkah. Faktor penting dalam siklus operasi dua langkah adalah pembilasan, karena pembilasan sangat menentukan unjuk kerja pembakaran dalam siklus selanjutnya.
Ada beberapa macam pembilasan yang umum digunakan dalam siklus operasi dua langkah, dan salah satu diantaranya adalah sistem pembilasan searah (uniflow scavenging). Pembilasan ini tergolong yang terbaik diantara sistem pembilasan yang lainnya, jika digunakan untuk motor diesel ukuran besar.pembilasan-searah.gif
Dewasa ini hampir semua motor diesel siklus dua langkah daya besar menggunakan sistem pembilasan searah. Pada proses siklus dua langkah ini pembilasan terjadi dengan bantuan turbocharger yang digerakkan oleh turbin yang energinya diambilkan dari gas buang (exhaust gas). Penggunanaan turbocharger dimaksdukan untuk meningkatkan volume udara yang masuk dalam silinder. Akibat dari dikompresinya udara oleh turbocharger, temperature udara sedikit naik dan ini akan menrunkan massa jenis (density) udara itu sendiri, akibatnya effiesensi volumetrinya hanya meningkat sedikit. Dengan memasang sistem pendingin setelah turbocharger, densitas udara dapat ditingkatkan kembali sehingga effisiensi volumetriknya meingkat kembali.
Udara pembilasan juga akan mendorong gas sisa pembakaran yang belum keluar melalui katup buang di kepala silinder, lurus dari bagian bawah ke bagian atas silinder. Karena aliran udara pembilas yang lurus maka efisiensi pembilasannya menjadi tinggi. Aliran udara pembilas yang lurus akan mengurangi kecenderungan terjadinya turbolensi udara dan juga terjadinya pencampuran antara udara pembilas (fresh air) dengan gas sisa pembakaran menjadi berkurang. Dengan pembilasan udara yang lebih baik ini, juga akan meningkatkan kualitas pembakaran, sehingga tekanan efektif rata-rata meningkat dan unjuk kerja mesin secara umum akan lebih baik.
5.GAS BUANG MESIN DIESEL
Persyaratan emisi gas buang yang semakin ketat terutama di negara-2 maju akan mempengaruhi perkembangan mesin kendaraan dimasa-masa akan datang. Dan ini merupakan tantangan besar bagi para engineer untuk mendevelop mesin yang lebih ramah lingkungan. Sebenarnya perkembangan fuel cell dapat menjadi alternatif yang menjajikan dalam hal keramahan dengan lingkungan. Tetapi mungkin kendaraan dengan fuel cell baru akan ada di pasaran sekitara 15 ~ 20 tahun lagi. Dan menjelang masa itu, internal combustion engine (motor bakar) masih akan menjadi penggerak utama bagi kendaraan sambil membawa mesin ke arah ramah lingkungan.
Problem terbesar mesin yang berkaitan dengan ramah lingkungan adalah terletak pada ruang bakar (combustion chamber), dimana camburan udara dan bahan bakar dituntut untuk menghasilkan energi kimia yang besar pada saat proses reaksi kimia dan juga menghasilkan produk reaksi yang tidak membebani lingkungan.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesempurnaan pembakaran dalam silinder (ruang bakar), tetapi saya akan membahas sedikit tentang fuel injection (injeksi bahan bakar) ke dalam ruang bakar. Kenapa? Karena menurut saya injeksi bahan bakar ke dalam silinder adalah salah satu parameter terpenting dalam proses pengendalian formasi campuran bahan bakar dalam silinder yang pada akhirnya akan banyak berpengaruh pada unjuk kerja mesin secara global dan emisi gas buang yang dihasilkan. Oleh karena itu dewasa ini optimisasi injeksi dalam silinder menjadi sesuatu yang penting untuk dicarikan solusi terbaik. Dari penelitian-penelitian dewasa ini, direct injection (injeksi langsung ke silinder) dengan tekanan tinggi menjadi solusi terbaik untuk perkembangan mesin di masa akan datang baik untuk mesin bensin ataupun mesin diesel.